17 Nov

Apa itu Payment: Pengertian dan Jenis-jenis Payment di Indonesia

by admin

Apa itu Payment dan Jenis-jenisnya di Indonesia - Aktivitas belanja di masa sekarang jauh berbeda dari lima bahkan sepuluh tahun lalu. Kemajuan teknologi membuat belanja semakin mudah, khususnya jika dilihat dari payment system atau sistem pembayaran.

Saat ini ada banyak payment system tersedia yang membuat transaksi apa pun semakin fleksibel. Transaksi pun tidak harus menggunakan uang tunai sebagai alat pembayaran. Lalu, apa itu payment system? Apa saja payment system yang tersedia di Indonesia?

Apa itu Payment System

Secara harfiah, apa itu payment system adalah sistem pembayaran dalam sebuah transaksi yang bisa dilakukan secara tunai maupun non-tunai.

Sistem pembayaran tunai mengharuskan pembeli untuk memberikan uang tunai kepada penjual. Sementara itu, sistem pembayaran non-tunai cenderung lebih beragam bentuknya.

Berkat perkembangan teknologi, bahkan payment system non-tunai kini memungkinkan penggunanya untuk bertransaksi tanpa harus bertatap muka antara penjual dan pembeli. Dengan begitu, transaksi jual-beli pun menjadi lebih fleksibel, bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun.

Jenis-jenis Payment System yang Populer di Indonesia

Indonesia memiliki banyak payment system yang diakui dan diterima. Setiap jenisnya menawarkan keuntungan dan kekurangan masing-masing yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Lalu, apa saja payment system itu?

1. Tunai

Inilah sistem pembayaran konvensional yang paling sering digunakan oleh masyarakat. Sejak diperkenalkan di Indonesia pada 1946, uang tunai rupiah menjadi alat tukar paling disukai karena jangkauan penggunaannya yang sangat luas. Sebab, uang tunai tidak perlu koneksi internet atau alat apa pun.

Kekurangan pembayaran tunai adalah ketika transaksi dalam nominal besar. Menghitungnya akan membutuhkan waktu yang tidak sedikit, belum termasuk kemungkinan salah hitung.

2. Kartu debit/kredit

Kartu debit/kredit memudahkan setiap transaksi sebab tidak perlu membawa uang tunai ke mana pun. Kartu debit/kredit juga lebih aman digunakan karena setiap bank penyedia layanan ini melengkapi sistem mereka dengan fitur keamanan yang baik. Kartu debit dapat digunakan selama saldo di tabungan masih cukup. Sementara itu, penggunaan kartu kredit berbatas pada limit penggunaan yang kemudian ditagihkan oleh bank di kemudian hari.

3. Online payment

Online payment, atau sering juga disebut sebagai e-payment, adalah sistem pembayaran online dengan memanfaatkan jaringan komputer, internet, serta layanan keuangan digital. Penjual atau pembeli tidak perlu melakukan transaksi secara manual sehingga pembayaran jadi lebih praktis, cepat, dan aman. Payment system ini dapat dilakukan dengan payment gateway yang terintegrasi dengan beragam metode pembayaran bagi penjual dan pembeli.

4. Virtual Account

Payment system berikutnya adalah virtual account. Sistem pembayaran ini memungkinkan bank untuk membuat satu ID unik yang khusus digunakan untuk satu transaksi atau pelanggan tertentu. Pembeli hanya perlu melakukan pembayaran dengan tujuan langsung ke akun virtual. Penjual yang memiliki akun virtual account akan langsung menerima informasi pembayaran tanpa perlu melakukan konfirmasi ulang.

5. QRIS

Sistem pembayaran ini relatif baru di Indonesia. QRIS merupakan singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard. Penggunaan QRIS akan sangat memudahkan pembeli dan penjual. Pembeli hanya perlu membuka aplikasi bank atau dompet digital, memindai kode QR yang tersedia di kasir, kemudian memasukkan nominal yang ingin dibayarkan. Sedangkan penjual tidak perlu menyediakan banyak kode QR dan akan langsung menerima notifikasi pembayaran setelah transaksi berhasil dilakukan

Perbedaan Payment System Tunai dan Nontunai

Setelah memahami apa itu payment system serta jenis-jenisnya, dapat diketahui bahwa pada dasarnya sistem pembayaran memiliki dua metode, yaitu tunai dan nontunai. Selain pada alat tukar yang digunakan, ada pula sejumlah perbedaan payment system tunai dan nontunai yang mendasar.

Sistem uang tunai membutuhkan uang fisik yang jumlah nominalnya harus disesuaikan dengan transaksi yang berlangsung. Penjual harus menyediakan uang kembalian, sedangkan pembeli juga harus menyiapkan uang tunai dengan jumlah yang sesuai. Hal ini mungkin akan menyulitkan, apalagi ketika tidak ada uang dengan pecahan lain yang saat ini dipegang.

Sementara itu, sistem nontunai akan sangat memudahkan setiap transaksi. Pembeli hanya perlu membayar sesuai jumlah yang ditentukan secara transparan. Penjual pun tidak perlu menyiapkan uang kembalian karena jumlahnya sudah pasti sesuai dengan harga.

Kemajuan di bidang finansial, khususnya dalam payment system, tentu akan sangat memudahkan setiap lapisan masyarakat. Mengenal apa itu payment system akan membantu usaha Anda lebih efisien dan efektif sehingga mampu maju lebih pesat.